Budidaya kroto semakin diminati masyarakat, terutama oleh mereka yang tertarik menjalankan usaha rumahan dengan modal terbatas. Kroto, atau telur semut rangrang, dikenal sebagai pakan alami berkualitas tinggi untuk berbagai jenis burung kicau seperti murai batu, kenari, dan lovebird.
Kandungan nutrisinya yang tinggi membuat permintaan terhadap kroto terus meningkat, terutama dari kalangan penghobi burung. Hal ini menciptakan peluang bisnis yang menjanjikan bagi siapa pun yang ingin memulai usaha ternak dengan risiko rendah dan potensi keuntungan yang stabil.
Menariknya, budidaya kroto kini tidak lagi terbatas di alam bebas. Siapa pun dapat memulai usaha ternak kroto secara mandiri di rumah, bahkan dengan lahan sempit dan modal minim. Dengan pemahaman dasar mengenai habitat semut rangrang dan teknik pemeliharaan yang tepat, usaha ini dapat berjalan lancar dan memberikan hasil yang menguntungkan.
Kali ini MANFAATCARANYA.COM akan mengulas secara lengkap cara ternak kroto di rumah dengan modal terbatas, mulai dari persiapan awal hingga proses panen.
Mengapa Memilih Ternak Kroto?
- Permintaan Pasar Stabil
Kroto dibutuhkan oleh banyak penghobi burung, terutama untuk perawatan burung kicau. Tingginya permintaan membuat harga kroto relatif stabil di pasaran. - Modal Usaha Relatif Kecil
Tidak membutuhkan lahan luas maupun peralatan mahal. Modal awal cukup terjangkau, cocok untuk pemula. - Tidak Memerlukan Banyak Perawatan
Ternak kroto tidak memerlukan perawatan intensif. Setelah koloni terbentuk, semut rangrang dapat berkembang biak secara alami. - Bisa Dilakukan di Lahan Sempit
Budidaya kroto bisa dilakukan di pekarangan rumah, garasi, bahkan di dalam ruangan dengan ventilasi yang cukup.
Persiapan Awal Ternak Kroto
1. Menyiapkan Lokasi Ternak
Lokasi ternak kroto idealnya berada di tempat yang teduh, tidak terkena sinar matahari langsung, dan memiliki sirkulasi udara yang baik. Area seperti garasi, belakang rumah, atau ruangan kosong bisa dimanfaatkan.
Tips:
- Hindari tempat yang terlalu lembap atau terlalu kering.
- Pastikan lokasi aman dari gangguan binatang seperti tikus, cicak, atau semut lain.
2. Menentukan Media Ternak
Media ternak merupakan tempat hidup koloni semut rangrang. Media ternak yang umum digunakan antara lain:
- Toples Plastik Transparan
Mudah didapat dan murah. Biasanya digunakan untuk skala kecil. - Rak dan Bambu
Untuk skala lebih besar, rak bersusun dengan potongan bambu bisa digunakan sebagai sarang. - Botol Bekas
Alternatif murah dan ramah lingkungan.
Cara Mendapatkan Koloni Semut Rangrang
1. Membeli Koloni dari Peternak Lain
Cara paling praktis adalah membeli koloni semut rangrang beserta ratunya dari peternak lain. Pastikan membeli dari sumber terpercaya agar koloni aktif dan sehat.
2. Menangkap dari Alam
Jika ingin lebih hemat, Anda bisa mengambil koloni semut rangrang dari alam. Namun, pastikan koloni yang diambil memiliki ratu agar bisa berkembang biak di media ternak baru.
Catatan:
Menangkap dari alam memerlukan kehati-hatian dan pengetahuan mengenai ciri-ciri koloni yang produktif.
Langkah-langkah Ternak Kroto di Rumah
1. Menyiapkan Media dan Peralatan
- Media sarang (toples, bambu, atau rak)
- Air untuk penghalang semut keluar dari area
- Tatakan dan nampan plastik
- Gula, air, dan pakan tambahan (ulat hongkong, daging ayam, atau jangkrik)
2. Pindahkan Koloni ke Media Baru
Setelah media siap, pindahkan koloni semut secara perlahan ke media baru. Letakkan sarang alami di dekat media ternak agar semut berpindah dengan sendirinya.
3. Pemberian Pakan
Berikan pakan secara rutin berupa:
- Sumber protein: Ulat hongkong, jangkrik, daging ayam rebus
- Sumber karbohidrat: Larutan gula dan air
Pemberian pakan minimal dua kali dalam seminggu.
4. Menjaga Kelembapan dan Kebersihan
Semut rangrang menyukai lingkungan yang agak lembap. Letakkan kain basah atau spon basah di dekat sarang jika udara terlalu kering. Selain itu, bersihkan area sekitar media ternak secara berkala untuk mencegah munculnya hama dan jamur.
Proses Panen Kroto
Panen kroto dapat dilakukan setelah koloni berkembang dan banyak menghasilkan telur. Biasanya, masa panen pertama terjadi setelah 2–3 bulan sejak koloni ditempatkan.
Cara panen:
- Gunakan sendok kecil atau spatula plastik untuk mengambil kroto dari sarang.
- Jangan mengambil seluruh kroto agar koloni tidak stres.
- Simpan kroto dalam wadah bersih dan kering.
Frekuensi Panen:
Idealnya 1–2 minggu sekali, tergantung produktivitas koloni.
Estimasi Modal dan Keuntungan
Komponen | Biaya Perkiraan (Rp) |
Toples plastik (5 buah) | 25.000 |
Koloni semut (5 koloni) | 100.000 |
Rak kayu sederhana | 50.000 |
Pakan awal (1 bulan) | 25.000 |
Perlengkapan tambahan | 20.000 |
Total Modal Awal | 220.000 |
Potensi Pendapatan:
- Harga kroto per ons: Rp 15.000 – Rp 25.000
- Produksi per bulan: ±500 gram (dari 5 koloni)
- Pendapatan per bulan: ±Rp 75.000 – Rp 125.000
- Balik modal: 2–3 bulan
Tips Sukses Ternak Kroto dengan Modal Minim
- Mulai dari Skala Kecil
Tidak perlu langsung dalam jumlah banyak. Fokus pada pemeliharaan yang optimal. - Jaga Kesehatan Koloni
Hindari stres pada semut dan pastikan lingkungan selalu bersih. - Eksperimen Media Sarang
Gunakan bahan bekas seperti botol atau paralon untuk menekan biaya. - Pelajari dari Komunitas
Bergabunglah dengan komunitas peternak kroto untuk mendapatkan ilmu dan berbagi pengalaman.
Penutup
Ternak kroto di rumah dengan modal minim adalah peluang usaha yang layak dipertimbangkan, terutama bagi pemula yang ingin mencoba bisnis budidaya. Dengan peralatan sederhana, lokasi terbatas, dan koloni awal yang sehat, Anda dapat memulai usaha ini secara mandiri.
Konsistensi dalam pemeliharaan serta pemahaman terhadap perilaku semut rangrang menjadi kunci keberhasilan. Jika ditekuni dengan serius, ternak kroto tidak hanya memberikan penghasilan tambahan, tetapi juga membuka jalan menuju usaha yang lebih besar di masa depan.