Kalau kamu baru terjun ke dunia desain grafis, pasti ada banyak hal yang terasa menantang. Mulai dari pemilihan warna, penggunaan font, sampai tata letak elemen yang sering kali bikin bingung. Banyak pemula yang langsung terjun tanpa memahami prinsip dasar, sehingga akhirnya melakukan kesalahan yang bisa bikin desain terlihat kurang profesional. Kesalahan desain grafis pemula ini bukan cuma soal teknis, tapi juga soal pemahaman tentang estetika dan komunikasi visual yang baik.
Dunia desain grafis bukan cuma soal keindahan, tapi juga tentang bagaimana menyampaikan pesan dengan jelas dan menarik. Banyak yang mengira asal pakai software canggih, desainnya pasti bagus. Padahal, tanpa memahami prinsip desain, hasilnya bisa terlihat berantakan dan kurang nyaman dilihat. Makanya, penting buat kamu tahu kesalahan desain grafis pemula yang sering terjadi supaya bisa menghindarinya sejak awal.
1. Pemilihan Font yang Berantakan
Salah satu kesalahan paling umum yang sering dilakukan adalah menggunakan terlalu banyak jenis font dalam satu desain. Pemula sering tergoda untuk mencoba berbagai font keren sekaligus, tapi hasilnya justru bikin desain terlihat kacau dan sulit dibaca. Idealnya, cukup gunakan dua atau tiga jenis font yang memiliki kontras tapi tetap harmonis. Misalnya, kombinasikan font serif dengan sans-serif untuk tampilan yang elegan dan modern.
Selain itu, jangan lupa perhatikan keterbacaan. Font yang terlalu dekoratif mungkin terlihat menarik, tapi kalau sulit dibaca, tujuan desain jadi tidak tercapai. Gunakan font dengan ukuran yang pas dan hindari efek berlebihan seperti shadow atau outline yang tidak perlu.
2. Warna yang Tidak Serasi dan Terlalu Mencolok
Kesalahan desain grafis pemula lainnya adalah pemilihan warna yang kurang harmonis. Banyak pemula yang asal memilih warna tanpa mempertimbangkan teori warna atau kontras yang tepat. Akibatnya, desain bisa terlihat terlalu mencolok, sulit dibaca, atau bahkan terasa tidak nyaman di mata.
Coba gunakan palet warna yang sudah teruji, seperti kombinasi warna komplementer atau analog. Kalau kamu belum terbiasa memilih warna, manfaatkan tools seperti Adobe Color atau Coolors untuk mendapatkan kombinasi warna yang lebih profesional. Pastikan juga ada cukup kontras antara teks dan latar belakang agar informasi tetap jelas terbaca.
3. Tata Letak yang Tidak Seimbang
Pernah melihat desain yang terasa ‘berat’ di satu sisi dan kosong di sisi lainnya? Itu salah satu tanda tata letak yang tidak seimbang. Kesalahan ini sering terjadi karena pemula belum terbiasa mengatur komposisi visual yang harmonis.
Gunakan prinsip dasar desain seperti aturan grid, golden ratio, atau rule of thirds untuk membantu mengatur elemen dalam desain. Pastikan elemen-elemen utama punya keseimbangan yang baik supaya desain terlihat lebih enak dipandang dan profesional.
4. Resolusi Gambar yang Buruk
Desain yang bagus butuh gambar dengan kualitas tinggi. Sayangnya, banyak pemula yang masih menggunakan gambar dengan resolusi rendah, sehingga hasil akhirnya terlihat pecah atau buram saat dicetak atau diperbesar.
Selalu gunakan gambar dengan resolusi yang cukup, minimal 300 DPI untuk keperluan cetak dan resolusi tinggi untuk digital. Kalau kamu kesulitan mencari gambar berkualitas, coba gunakan situs seperti Unsplash, Pexels, atau Pixabay yang menyediakan gambar gratis dengan resolusi tinggi.
5. Terlalu Banyak Efek dan Hiasan
Terkadang, pemula terlalu bersemangat bereksperimen dengan efek seperti drop shadow, bevel, emboss, atau gradient yang berlebihan. Bukannya terlihat keren, desain malah jadi terlalu ramai dan kurang elegan.
Gunakan efek seperlunya dan pastikan fungsinya benar-benar mendukung desain, bukan sekadar tambahan hiasan. Simplicity is key—kadang desain yang sederhana justru terlihat lebih profesional dan menarik.
6. Tidak Memahami Hirarki Visual
Desain grafis bukan cuma soal estetika, tapi juga soal bagaimana informasi disusun agar mudah dipahami. Kesalahan desain grafis pemula yang sering terjadi adalah tidak memperhatikan hirarki visual, sehingga elemen-elemen penting tidak terlihat menonjol.
Gunakan ukuran, warna, dan kontras untuk menonjolkan elemen yang paling penting. Misalnya, judul seharusnya lebih besar daripada isi teks, dan tombol call-to-action harus lebih mencolok dibanding elemen lainnya. Dengan memahami hirarki visual, kamu bisa membuat desain yang lebih efektif dalam menyampaikan pesan.
7. Kurang Konsisten dalam Desain
Konsistensi adalah kunci dalam desain grafis. Banyak pemula yang menggunakan gaya, warna, dan elemen berbeda di setiap bagian desain, sehingga hasilnya terasa tidak terarah.
Misalnya, jika kamu membuat poster dengan nuansa minimalis, usahakan semua elemen tetap dalam gaya yang sama. Jangan tiba-tiba menambahkan ilustrasi yang terlalu ramai atau font yang bertolak belakang dengan konsep awal. Gunakan panduan gaya (style guide) untuk memastikan desain tetap konsisten.
8. Tidak Menggunakan Grid dan Margin
Grid dan margin sangat membantu dalam mengatur elemen agar lebih rapi dan terstruktur. Kesalahan umum pemula adalah menempatkan elemen secara sembarangan tanpa memperhatikan keseimbangan dan proporsi.
Coba aktifkan fitur grid atau guides di software desain yang kamu gunakan. Dengan begitu, kamu bisa lebih mudah menyusun elemen dengan lebih teratur dan simetris.
9. Tidak Mengecek Hasil Akhir dengan Teliti
Banyak pemula yang langsung menyimpan atau mencetak desain tanpa melakukan pengecekan ulang. Padahal, kesalahan kecil seperti typo, warna yang kurang pas, atau elemen yang tidak sejajar bisa merusak keseluruhan desain.
Sebelum mengirim atau mencetak desain, luangkan waktu untuk melakukan double-check. Coba lihat dari sudut pandang lain, zoom in dan out, atau minta pendapat orang lain agar bisa mendapatkan masukan yang lebih objektif.
10. Tidak Mau Belajar dari Kesalahan
Kesalahan adalah bagian dari proses belajar, dan itu wajar terjadi. Tapi, yang paling penting adalah bagaimana kamu bisa belajar dari kesalahan tersebut dan terus meningkatkan keterampilan desainmu.
Jangan takut bereksperimen, tapi juga jangan malas mencari referensi dan belajar dari desainer yang lebih berpengalaman. Ikuti tutorial, baca buku desain, atau gabung di komunitas desain untuk mendapatkan wawasan baru. Semakin banyak kamu belajar, semakin cepat kamu bisa menghindari kesalahan desain grafis pemula yang sering terjadi.
Menjadi desainer grafis yang lebih baik membutuhkan proses, dan kesalahan adalah bagian dari perjalanan itu. Dengan memahami dan menghindari kesalahan desain grafis pemula yang sering terjadi, kamu bisa menghasilkan desain yang lebih rapi, profesional, dan efektif dalam menyampaikan pesan.
Jangan buru-buru merasa puas dengan hasil desain pertamamu. Selalu evaluasi, perbaiki, dan terus belajar agar keterampilanmu semakin berkembang. Dengan latihan yang konsisten, kamu pasti bisa menjadi desainer grafis yang lebih handal.