Tuesday , May 20 2025
Cara Mengatasi Kolik Pada Bayi

5 Cara Mudah Mengatasi Kolik Pada Bayi

5 Cara Mudah Mengatasi Kolik Pada Bayi. Kolik pada payi sering terjadi, dan membuat bayi merasa tidak nyaman sehingga menimbulkan rewel. Banyak juga orag tua yang masih awam dengan kolik. Sehingga pemberian obat-obatan serig dilakukan untuk meredakan kolik pada bayi. Lantas sebenarnya apasih kolik itu?

Pengertian Kolik

Kolik adalah kondisi umum pada bayi yang ditandai dengan menangis berlebihan tanpa sebab yang jelas, biasanya terjadi pada bayi sehat berusia 2 minggu hingga 4 bulan. Tangisan sering muncul di sore atau malam hari dan berlangsung selama 3 jam atau lebih dalam sehari, setidaknya 3 hari dalam seminggu.

Ciri-Ciri Kolik

Biasanya bayi akan mengalami beberapa ciri jika terjadi kolik, diantaranya:

  • Menangis keras, sulit ditenangkan.
  • Wajah memerah saat menangis.
  • Mengepalkan tangan dan melengkungkan punggung.
  • Perut kembung atau keras, kadang sering buang angin.

Penyebab Kolik (Diduga)

Banyak penyebab yang bisa menimbulkan kiolik pada bayi, mengingat usia bayi masih sangat rentan. Berikut beberapa penyebab umum terjadinya kolik pada bayi:

  • Sistem pencernaan bayi yang belum matang.
  • Gas berlebih di perut.
  • Alergi atau intoleransi susu.
  • Sensitivitas terhadap stimulasi berlebih.
  • Faktor emosional ibu (seperti stres) juga bisa berpengaruh.

Cara Mengatasi Kolik pada Bayi

Ada beberapa cara yang bisa anda lakukan untuk meredakan kolik pada bayi diantaranya:

1. Teknik Menenangkan

  • Bedong atau Gendong Bayi: Membuat bayi merasa aman dan hangat.
  • Ayun Perlahan: Gendong sambil diayun lembut atau letakkan di ayunan.
  • Peluk Bayi Dekat Dada: Sentuhan kulit ke kulit membantu menenangkan bayi.
  • Gunakan White Noise: Suara mesin pengering, kipas angin, atau aplikasi white noise meniru suara dalam rahim.
  • Mandi Air Hangat: Bisa membantu mengendurkan otot-otot dan membuat bayi lebih rileks.

2. Posisi Menyusui yang Tepat

  • Pastikan bayi menyusu dengan posisi kepala lebih tinggi dari perut untuk mencegah udara masuk.
  • Sendawakan bayi setiap selesai menyusu atau di sela-sela menyusui agar gas tidak menumpuk.

3. Pijat Perut Bayi

  • Lakukan pijatan lembut pada perut bayi searah jarum jam untuk membantu gas keluar.
  • Bisa juga lakukan “senam” dengan menggerakkan kaki bayi seperti mengayuh sepeda.

4. Perhatikan Pola Makan Ibu (jika ASI)

  • Hindari makanan yang dapat memicu gas seperti kubis, kacang-kacangan, atau makanan pedas jika dicurigai berpengaruh.
  • Catat makanan yang dikonsumsi untuk melihat pola.

5. Ganti Susu Formula (Jika Diperlukan)

Jika bayi minum susu formula, konsultasikan dengan dokter untuk mencoba formula khusus bayi sensitif atau bebas laktosa.

Baca Juga:

Kapan Harus ke Dokter?

Sebagai orang tua sebaiknya lebih peka terhadap ondisi bayi, segera bawa ke dokter bila bayi menunjukkan tanda-tanda seperti:

  • Menangis disertai muntah berwarna hijau/kuning.
  • Tidak mau menyusu atau tampak sangat lemah.
  • Tinja berdarah atau sangat cair.
  • Demam tinggi (>38°C pada bayi di bawah 3 bulan).

Kolik memang melelahkan, tapi umumnya akan membaik sendiri setelah usia 3–4 bulan. Sabar, tetap tenang, dan jangan ragu meminta bantuan jika merasa kewalahan.